Asap Cerobong PLTU Unit 9 Paiton Mengancam Kesehatan Masyarakat Desa Bhinor dan Sekitarnya

Probolinggo,Rodainformasi.com – Aktivis Peduli Lingkungan, Desa Bhinor, menilai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, terkesan sangat lalai dan melakukan pembiaran terhadap lingkungan di sekitarnya yang tercemar.

Ia menegaskan, PLTU ini jangan hanya menghitung keuntungan yang didapat, namun juga harus ada upaya mencegah dan memperbaiki, agar aktivitas PLTU tidak merusak dan mencemari lingkungan yang ada di sekitar utamanya Desa Bhinor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Jumat,20/05/2022.

Pasalnya, Selama ini, warga mengaku limbah pembakaran energi batu bara yang berbentuk asap hitam tebar seperti gambar diatas yang keluar dari cerobong PT. PJB unit 9 yang berada di PLTU Paiton Jelas asapnya mengarah kepada seluruh warga desa bhinor adalah racun dan menyebabkan polusi udara serta baunya tidak sedap saat dihirup warga sekitar.

Warga melalui aktivis peduli lingkungan Desa Bhinor, meminta kepada pihak PLTU terutama unit 9 agar segera membuat kebijakan dan bertanggung jawab atas limbah tersebut. Sebab selama musim panen ini, limbah tersebut membuat sebagian besar masyarakat terserang penyakit dan merusak tanaman petani hingga sampai gagal panin.

Baca Juga  Forkopimda Jatim Ikuti Zoom Meeting Bersama Presiden RI di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Lebih lanjut Asap yang dikeluarkan cerobong itu adalah racun bagi masyarakat disekitar terutama warga Desa Bhinor yang paling dekat. Kami berharap pihak PLTU segera mengambil tindakan atas semua ini. Pihak PLTU harus bertanggung jawab atas semua ini, kalau tidak ada tindak lanjut dari PLTU, maka kami terus akan mencecar dan terus mengadukan kepihak pihak terkaiti, terutama kepada Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), Sebab, kami sayang lingkungan dan nyawa. Pungkasnya.

PLTU, adalah sebuah perusahaan yang sangan besar yang berdiri di wilayah Desa Bhinor, Kecamatan Paiton, ironisnya, perusahaan sebesat PLTU sampai saat ini masih belum mampu menyerap tenaga kerja di wilayah setempat, buktinya masih banyak pengangguran di Desa Bhinor, dan kesulitan mendapat pekerjaan.

Beberpa bulan yang lalu perusahaan di PLTU butuh karyawan 800, orang untuk Autec, namun, masyarakat Bhinor hanya di ambil 8 orang. Kami berharap pihak – pihak perusahan agar memikirkan warga setempat utamanya putra daerah desa Bhinor, agar supaya kedepan tidak ada gerakan aksi Demo, namun apabila keluhan dari aktivis Desa Bhinor tidak di indahkan oleh pihak pihak perusahaan yang ada di PLTU Piaton maka warga akan mengadakan aksi demo ke PLTU PAITON. Pungkasnya. (irawan/Anang)

Baca Juga  Kapolres Gresik Berikan Bantuan Kepada Korban Kerusuhan Oknum Pesilat di Balongpanggang

Komentar