Bangunan Tembok Penahan Tanah ( TPT) Saluran Air Di Desa Kedungrejoso  Belum Seumur Jagung Sudah Ambrol.

Probolinggo, Rodainformasi.com –Proyek Tembok Penahan Tanah( TPT)  saluran airProgram Dana Desa (DD) Desa Kedungrejoso , Kecamatan Kota anyar  Kabupaten Probolinggo  Jawa Timur yang lokasi pekerjaanya di dusun Panggung belum seumur jagung sudah ambruk di duga  tidak sesuai Spesifikasi teknis. Senin(17/01/2022).

Hasil penelusuran awak media di lapangan di temukan adanya  pekerjaan proyek TPT  saluran  air di dusun Panggung dari anggaran DD) Dana Desa dengan nilai pagu
Rp 141000.000, yang dikerjakan pada Oktober 2021, sudah ambruk dikuwatirkan  akan terjadi ambruk susulan mengingat ini musim hujan dengan arus kali yang deras tanpa segera adanya perbaikan.

Menurut H. Munir  Pj. Kepala Desa Kedung Rejoso menyampaikan kepada awak media, bahwa pekerjaan tersebut bukan masuk dalam anggaran waktu menjabat walaupun pelaksanaannya bulan Oktober, karena pekerjaan tersebut masih tanggung jawab mantan Kepala Desa periode sebelumnya (Bapak Abdur Rahim).

Saya mulai jadi Pj. Kedung Rejoso mulai bulan September 2021 wlaupun pekerjaan itu dilaksanakan bulan Oktober itu masih tanggungan mantan Kepala Desa, karena rusak nya sekarang  pada waktu saya menjabat, nanti kalau ada sisa anggara Dana Desa yang akan datang akan diperbaiki, bahkan terkait ambruknya Tembok Penahan Tanah (TPT) tersebut sudah disampaikan kepada Bapak Camat Kotaanyar, imbuhnya

Baca Juga  Kapolres AKBP Mario Prahatinto ,Silaturahmi ke Ketua MUI Bojonegoro

Ditanya kenapa Tembok Penahan Tanah (TPT) itu ambruk, Pj. Kepala Desa menjawab karena bencana alam

Dengan ambruknya Tembok Penahan Tanah (TPT) tersebut, masyarakat Desa Kedungrejoso sangat kecewa karena pekerjaan baru selesai tiga bulan sudah ambrol

Menurur Mistarum, mewakili warga menyampaikan bahwa, ambruknya plengsengan tersebut karena kecerobahan pelaksanaan pekerjaan dilapangan, adapun faktor penyebabnya bukan bencana alam, melainkan tidak adanya tanah urugan di samping plengsengan dan campuran yang ridak sesuai dengan ( RAB)

Menurut masyarakat setempat juga menyampaikan bahwa pada waktu pelaksanaan pekerjaan, untuk campuran semen dijatah maksimal 5 sak perhari, sehingga campuranya adukan ( spesinya ) tidak standar (ang).

Komentar