Bupati Bojonegoro Pimpin Apel Hari Kesiapsiagaan, Kurangi Risiko Bencana 

Bojonegoro, Rodainformasi.com – Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah memimpin apel peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Kabupaten Bojonegoro Tahun 2023 di lapangan tembak Kodim 0813 di Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk, Selasa (16/5/2023). Apel dihadiri Kepala Bakorwil, Kapolres, Dandim 0813, dan Ketua DPRD Bojonegoro.

Apel peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana diikuti oleh unsur TNI, Polri, Satpol-PP, Dishub, Damkar, BPBD, PMI, LPBI NU, dan pasukan lainnya. Selain di Bojonegoro, pada hari yang sama, enam kabupaten lain juga mengadakan apel serupa dan simulasi kesiapsiagaan bencana banjir dengan tema ‘Siap untuk Selamat, Tingkatkan Ketangguhan Desa, Kurangi Risiko Bencana’ yang dipusatkan di Kabupaten Lamongan Se-Jawa Timur.

Dalam amanatnya, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menuturkan sesuai data geografis, kebencanaan di Kabupaten Bojonegoro sering terjadi di sungai Bengawan Solo, baik dari dari hulu ke hilir dan ada beberapa daerah yang rawan longsor.

“Kami sudah melayangkan surat ke PU PR, agar tetap tanggap dalam kesiapsiagaan, kami minta kerjasama antara kementerian dan Pemkab Bojonegoro untuk mengantisipasi hal ini,” jelasnya.

Baca Juga  Warga Bojonegoro Meninggalkan Rumah Tanpa Pamit, Kapolres Bojonegoro : Curhatlah kepada Polisi RW

Bupati Anna juga berpesan agar bencana di Bojonegoro bisa ditangani dengan seksama. Salah satunya dengan selalu menyiapkan personil. Sebab si penolong dan yang ditolong keduanya harus selamat. Apel, lanjut Bupati, dilaksanakan untuk mengingatkan kembali untuk menjalankan tugas semua pihak agar selalu siap siaga dalam kebencanaan.

Sementara itu, Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB Agus Riyanto menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan puncak peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang biasanya diperingati setiap tanggal 26 April.

“Karena tanggal 26 April cuti lebaran jadi kita geser hari ini,” jelasnya.

Dia menambahkan, pihaknya terus mencegah dan mengurangi risiko bencana, meningkatkan kapasitas masyarakat dan mengenali ancamannya, membentuk desa tangguh bencana. Selain itu juga membentuk relawan, rambu dan tempat evakuasi.( Bojonegorokab / Red)

 

Komentar