Dandim 0812/Lamongan Hadiri Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-58 Tahun 2022

Lamongan,Rodainformasi.com – Komandan Kodim 0812/Lamongan, Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf menghadiri upacara dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-58 yang dilaksanakan di halaman Pemkab Kabupaten Lamongan. Dengan Bertindak sebagai Inspektur Upacara Bupati Lamongan, Dr. H Yuhronur Efendi MBA. Yang Turut di hadir Forkompimda Kabupaten Lamongan, Kamis (17/11/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lamongan, Dr. H Yuhronur Efendi MBA membacakan sambutan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, yang menyampaikan HKN ke-58 Tahun 2022 mengangkat tema “Bangkit lndonesiaku, Sehat Negeriku”.

“Tema ini dipilih untuk menggambarkan bangkitnya semangat dan optimisme seluruh lapisan masyarakat lndonesia yang secara bersama, bahu membahu, dan bergotong royong dalam menghadapi situasi kesehatan di masa pandemi COVID-19, sehingga masyarakat lndonesia dapat kembali beraktivitas dan produktif agar Indonesia kembali bangkit dan kembali sehat,” kata Bupati.

Disampaikan, tantangan yang kita hadapi sangat berat. Semua negara, di seluruh dunia, sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih. Namun,” di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini.

“Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan total 442 juta dosis vaksin telah disuntikkan sampai dengan Oktober 2022,” jelasnya.

Baca Juga  Bupati Bojonegoro Tekankan Peran Aktif Pendamping Desa dalam Pembangunan

Dalam kesempatan tersebut Bupati juga menjelaskan, fokus 6 pilar transformasi kesehatan yakni transformasi layanan primer, transformasi  layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

Pilar pertama adalah transformasi dari Sistem Layanan Primer yang akan memperkuat Posyandu, Puskesmas, seluruh Laboratorium Kesehatan Masyarakat, dan melengkapinya dengan layanan berbasis teknologi digital untuk bisa mendekatkan ke seluruh masyarakat  Indonesia.

Kedua, Transformasi layanan rujukan bertujuan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat. Kementerian Kesehatan mengembangkan jejaring layanan rujukan untuk penanganan penyakit katastropik yang menjadi penyebab kematian tinggi dan beban pembiayaan besar, antara lain stroke, kanker, jantung, ginjal, serta kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Transformasi ketiga adalah transformasi sistem ketahanan kesehatan, percepatan ketahanan farmasi dan alat kesehatan terus dilakukan, agar produk obat, vaksin, dan alat kesehatan dapat diproduksi dari hulu ke hilir dan dimanfaatkan di dalam negeri.

Transformasi keempat transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang cukup, adil, efektif dan efisien. Mempercepat produksi National Health Account (NHA) untuk kebijakan pembiayaan kesehatan yang lebih berbasis bukti. Menjaga kualitas layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui reviu tahunan tarif JKN.

Baca Juga  2 Napi Lapas Lamongan Terima SK Remisi secara Simbolis dari Bupati Lamongan, Peringatan Upacara HUT Ke 77 Kemerdekaan RI.

Kendali mutu dan biaya yang berbasis bukti untuk pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien melalui peningkatan penerapan Penilaian Teknologi Kesehatan (Health Technology Assessmenf – HTA). Memperkuat sinergi pembiayaan kesehatan antara pemerintah pusat, daerah, swasta dan organisasi lainnya melalui Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan.

Transformasi kelima adalah, Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan bertransformasi dalam peningkatan jumlah, pemerataan, serta meningkatkan kualitas tenaga kesehatan, untuk memberikan pelayanan berkualitas hingga pelosok. Target optimis yang akan dicapai yaitu angka ideal dokter 1 banding 1.000 populasi dan pemenuhan nakes di Puskesmas dan RSUD sesuai standar.

Transformasi keenam Teknologi Kesehatan di lndonesia terus bertransformasi menuju sistem kesehatan yang tangguh dan terintegrasi. Salah satunya dengan melakukan integrasi data rekam medis pasien di fasyankes ke dalam satu platform Indonesia Health Seryices (IHS) yang diberi nama SATUSEHAT. Selain itu, juga dilakukan inovasi bioteknologi, yakni Biome. Ungkapnya (pendim0812/ Red)

Komentar