Jawa Barat, Rodainformasi.com – DPRD Jabar mengungkap masih terjadi disparitas atau ketimpangan perhatian antara sekolah negeri dan swasta. Atas dasar hal itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar diminta bagar mencari solusi guna menangani ketimpangan tersebut.
Anggota Komisi V DPRD Jabar, Siti Muntamah menyebut ketimpangan yang luar biasa dari sisi kualitas, sarana prasarana, dan pelayanan sekolah negeri dan swasta. Walaupun, berbagai pihak menyatakan akan menghadirkan pendidikan yang berkeadilan tapi pada kenyataannya tetap tidak adil.
Misalkan sekolah negeri didukungnya luar biasa setiap tahun mulai dari subsidi iuran, perhatian sarana prasarana yang berbeda,” ujarnya.
Triuliunan rupiah pun digelontorkan ke sekolah yang sebagian besarnya diberikan untuk sekolah berstatus negeri. Sedangkan, sekolah swasta hanya mendapatkan Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU).
“Sekolah swasta itu miris meskipun tidak semua itu, seperti SMK di Kabupaten Karawang dan Bekasi yang keren,” begitu kata Ummi Siti panggilan akrabnya.
Beberapa sekolah di dua daerah tersebut begitu maju saat bekerja sama dengan pihak manufakturing untuk pengembangan keterampilan peserta didik. Sehingga, imbuh Ummi Siti, lulusannya pun sudah ditampung di tempat-tempat.
“Tapi itu (sekolah) bisa dihitung dengan jari, yang lainnya punya tantangan yang lebih besar,” imbuhnya.
Politisi F-PKS itu menilai perhatian dari pemerintah itu juga bisa dikatakan kurang. Walaupun Disdik Jabar sudah bekerja maksimal dengan anggaran yang ada.
“Selalu mengatakan seperti itu. Tapi anak-anak dan orang tua tidak pernah tahu itu (anggaran) yang penting dapat sekolah yang berkualitas,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Ummi Siti mendorong pihak Disdik Jabar agar terus mencari solusi agar ketimpangan sekolah negeri dan swasta di Jabar dapat ditekan jumlahnya. (Bdx)
Komentar