Kampung ‘BOMBAY’ Ikut Pawai Budaya Tak Mengharap Menjadi Juara Hanya Penggembira

Bojonegoro, Rodainformasi.com,- Bombay adalah nama sebuah gang di kampung turut kelurahan Ledok Wetan RT 001. RW 001. Nama gang Bombay tersebut dulu namanya gang Buntu tempat persisnya Utara pasar Bojonegoro dan berada ditepi bantaran sungai bengawan solo.

Jumlah penduduknya bisa dikatakan minim daripada RT -RT lainya yang berada di Kelurahan Ledok Wetan. Menurut data yang kami peroleh jumlah Kepala Keluarga (KK) nya hanya 53 dan jumlah rumah ada 33 rumah.

Namun kekompakan para warganya bisa diacungi jempol. Disebab, setiap pemerintah daerah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mengadakan event tertentu, kampung Bombay antusias ikut serta mengisi event tersebut. Seperti lomba Oklik, lomba Perahu Hias serta lomba pawai budaya yang di agendakan tahunan oleh pemkab Bojonegoro.

Tahun ini 2022, kampung Bombay ikut serta di pawai budaya yang diadakan pemkab Bojonegoro melalui Disbudpar (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata). Untuk mengisi HUT kemerdekaan RI Ke-77. Anehnya dari kampung Bombay tak mengharapkan menang atau menjadi juara di pawai budaya. Menurut keterangan Ketua Karang Taruna Suradi, Bombay ikut pawai tersebut hanya sebagai penggembira saja.

Baca Juga  Kapolri Bahas Pemantapan Polri Presisi Bareng Kompolnas

“Kami para warga Bombay ikut serta pawai budaya hanya untuk menghibur masyarakat saja, kami tak mengharapkan menang ataupun menjadi juara,” ungkapnya, saat ditemui di pekerjaannya, Selasa (30/8/22).

Di singgung soal kenapa kampung Bombay tak mengharapkan jadi juara di pawai budaya? Arifin selaku kreatornya menjelaskan, terlalu ribet mengikuti pawai budaya. Menurutnya, ada tema-tema yang harus disesuaikan dari pihak Disbudpar. Jika tidak sesuai verifikasi, peserta tidak akan lolos ikut pawai budaya.

Dengan waktu yang singkat, banyak aturan-aturan menjadi peserta pawai. Bagaimana mungkin bisa tampil semaximal. Arifin juga menjelaskan bahwa pawai budaya tersebut tidak seperti dulu-dulu sangat mudah prosesnya untuk mengikuti pawai budaya.

Tahun ini, banyak juga dari kalangan peserta pawai budaya untuk tingkat umum yang mengundurkan diri/tidak mendaftarkan diri diakibat terlalu ruwet aturan-aturannya.

“Memang aturan dari pihak panitia pawai budaya bagus sih, namun terlalu ribet prosesnya buat peserta yang ingin ikut pawai budaya. Ahkirnya banyak yang enggan daftar/ikut jadi peserta,” jelas Arifin.

Baca Juga  Kapolres Probolinggo Bersama Forkopimda Dampingi Gubernur Jatim Tinjau Langsung Lokasi Jembatan Yang Ambruk.

Lanjut Arifin, kemungkinan untuk tahun depan masih seperti ini prosesnya, para peminat pawaipun tampak sepi tak meriah. Namun, untuk kampung Bombay tetap bersemangat di tahun depan untuk bisa tampil lagi sebagai peserta pawai Budaya. Katanya, yang terpenting masyarakat Bojonegoro atau penonton bisa terhibur dan ber-selpy ria dengan tampilan-tampilan dari kampung Bombay di Pawai Budaya. “Dari penonton banyak lho mas yang minta berpoto bersama,” pungkasnya. (Ras)

Komentar