Ketua DPD RI Minta Pemerintah Tutup Pintu Kedatangan WNA

𝑲𝒆𝒕𝒖𝒂 𝑫𝑷𝑫 𝑹𝑰 π‘³π’‚π‘΅π’šπ’‚π’π’π’‚ π‘΄π’‚π’‰π’Žπ’–π’… π‘΄π’‚π’•π’•π’‚π’π’Šπ’•π’•π’Š

Jakarta, Rodainformasi.com -Sedikitnya 6 negara menutup pintu untuk kedatangan warga negara Indonesia (WNI) menyusul tingginya kasus Covid-19 di Tanah Air. Kondisi ini membuat prihatin Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti.

β€œSaya meminta pemerintah segera memperbaiki penanganan virus Corona (Covid-19). Keadaan ini saya rasa cukup serius,” ujarnya dalam siaran persnya, Kamis (15/7/2021).

Negara-negara yang menolak kehadiran pelancong asal Indonesia adalah Uni Emirates Arab (UEA), Oman, Hong Kong, Arab Saudi, Taiwan, dan Filipina. Mereka khawatir akan terpapar varian baru virus Corona yang sudah menyebar di Indonesia.

β€œPemerintah seharusnya memperhatikan persoalan itu dengan lebih serius. Penolakan dari negara lain untuk pendatang di Indonesia menandakan betapa seriusnya permasalahan pandemi yang sedang kita hadapi,” tutur La Nyalla.

Sebagai usaha pencegahan, Senator asal Jawa Timur (Jatim) itu menilai pemerintah Indonesia bisa mencontoh negara-negara yang berani menutup pintu untuk kedatangan warga negara asing.

β€œSebaiknya pemerintah juga mempertimbangkan untuk tidak memberi izin bagi WNA yang hendak masuk ke Indonesia sementara waktu ini, setidaknya selama pemberlakukan PPKM Darurat,” tegasnya.

Baca Juga  Dorong Kemandirian Desa, PLN Bantu Bibit Padi dan Pemanfaatan FABA untuk Pupuk di Bangka Tengah

Dengan kebijakan tersebut, menurutnya, mungkin peningkatan kasus Corona di Indonesia bisa ditekan. Karena kita ketahui, melonjaknya kasus Covid-19 juga atas sumbangsih imported case.

β€œPemerintah juga bisa membatasi pemberian izin masuk bagi para warga negara asing, seperti yang dilakukan Singapura,” ucap mantan Ketua Umum PSSI itu.

Singapura diketahui membatasi izin pelancong dari Indonesia yang bukan warga Singapura, atau berstatus permanent resident, selama pandemi virus Corona. β€œKebijakan tersebut diambil karena situasi Covid-19 di Indonesia dinilai kian memburuk,” tandasnya.

Hal ini, menunjukkan gentingnya persoalan Covid-19 di Indonesia. β€œMaka pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah penting dalam mengatasi pandemi Covid-19, sehingga negara lain tak khawatir dengan kedatangan warga kita,” katanya.

Untuk itu, La Nyalla berharap pemerintah bergerak cepat mengatasi lonjakan kasus Covid-19. Terlebih, hingga kini belum ada tanda-tanda penurunan kasus, meski PPKM Darurat sudah hampir 2 minggu dilakukan.

β€œHingga kini belum ada tren penurunan kasus. Bahkan data Satgas Covid-19 pada Rabu (14/7/2021), menunjukkan terjadinya penambahan kasus, mencapai lebih dari 54 ribu dalam sehari,” ungkapnya.

Baca Juga  Komisi VII DPR Apresiasi Upaya PLN dalam Kurangi Emisi Karbon

Pemerintah dinilai memang telah melakukan berbagai inisiasi upaya penanggulangan. Namun, La Nyalla meminta pemerintah sudah menyiapkan skenario apabila PPKM Darurat tidak berhasil menekan laju peningkatan kasus Covid-19,” tambahnya.

Karena itu, dia berharap ada perbaikan penanganan Covid di Indonesia. Apalagi PPKM Darurat juga menimbulkan berbagai persoalan, termasuk membuat perekonomian masyarakat kecil semakin menurun karena adanya tambahan-tambahan pembatasan.

β€œPerbaikan penanganan Covid-19 juga akan menjadi faktor pertimbangan negara lain untuk kembali menerima pendatang dari Indonesia,” kata La Nyalla. (Bledex)

Komentar