KETUA UMUM PJI HARTANTO BOECHORI: KEKERASAN TERHADAP JURNALIS MUSUH BERSAMA

𝑲𝒆𝒕𝒖𝒂 π‘Όπ’Žπ’–π’Ž 𝑷𝑱𝑰 𝑯𝑨𝑹𝑻𝑨𝑡𝑻𝑢 𝑩𝑢𝑬π‘ͺ𝑯𝑢𝑹𝑰, π’Žπ’†π’π’ˆπ’–π’•π’–π’Œ π’Œπ’†π’“π’‚π’” 𝒂𝒕𝒂𝒔 π’‘π’†π’π’šπ’Šπ’“π’‚π’Žπ’‚π’ 𝒑𝒂𝒅𝒂 π’‘π’†π’Žπ’Šπ’Žπ’‘π’Šπ’ π’“π’†π’…π’‚π’Œπ’”π’Š π’Žπ’†π’…π’Šπ’‚ π’π’π’π’Šπ’π’† π’…π’Š 𝑴𝒆𝒅𝒂𝒏

Surabaya, Rodainformasi.com – Ketua Umum PJI HARTANTO BOECHORI, mengutuk keras atas penyiraman pada pemimpin redaksi media online di Medan.

Berkali-kali saya tegaskan pernyataan saya;

Secara umum bila jurnalis dihalang-halangi melaksanakan tugas jurnalistik atau mengalami permasalahan terkait tugas jurnalistiknya, seyogyanya organisasi jurnalis yang bersangkutan melakukan pembelaan secara profesional proporsional.

Namun bila jurnalis mendapatkan perlakuan kekerasan saat melaksanakan tugas jurnalistik dengan benar, menjadi permasalahan bersama semua jurnalis/Organisasi Jurnalis/Pers dan semua jurnalis/organisasi jurnalis wajib melakukan pembelaan secara profesional proporsional.

Kekerasan terhadap wartawan terulang lagi… , lagi … dan … lagi.

Kali ini terjadi di Medan Sumatera Utara. Pemimpin Redaksi media online JelajahPerkara.com, Persada Bhayangkara Sembiring, disiram sejenis air keras di bagian wajahnya oleh orang yang tidak dikenalnya hingga mengalami luka serius. Peristiwa terjadi Minggu malam 25/7/2021 sekitar pukul 22.00 WIB di Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara, dekat Lampu Lalu Lintas. Kuat dugaan motif penganiayaan terkait aktivitas pemberitaan oleh Korban tentang berbagai tindak pidana perjudian yang menggurita di Kota Medan dan kota lain.

Bukan tanpa alasan. Sebagaimana disampaikan rekan seprofesi korban, Bonni T Manullang kepada saya melalui telpon, Senin 25/7. Sesaat setelah kejadian, korban menelpon dirinya, “Saya ditelepon dia (Korban/Persada), katanya ada yang menyiramkan air keras diwajahnya di Simpang Selayang dan meminta saya datang ke lokasi minta pertolongan. Kemudian setelah tiba di TKP langsung saya bawa ke RS Adam Malik menggunakan sepeda motor”.

Baca Juga  Gelar Orasi Depan Kantor Pemkab, Warga Probolinggo Kraksaan, Dukung OTT KPK

Menjawab pertanyaan saya, Bonni, β€œKorban datang ke tempat kejadian karena janji ketemuan dengan seseorang berinisial HST”. HST β€œorang kepercayaan/kaki tangan” bandar judi relatif besar di Medan. Dan sebenarnya antara korban dengan HST sudah pernah kenal sebelumnya. Bahkan sudah pernah bertemu 2 atau 3 kali”.

β€œBegitu sampai di lokasi janji pertemuan di Simpang Selayang dekat Lampu Lalu Lintas, korban tidak melihat HST dan korban memberitahu HST lewat Whatsapp bahwa dirinya telah sampai. Sekitar 10 menit kemudian dirinya didatangi 2 orang berboncengan menggunakan motor Viksion. Pembonceng turun dan menyiramkan cairan ke wajahnya yang kemudian diketahui sejenis air keras. Korban sempat melihat wajah penyiram, tetapi tidak pernah mengenalnya”.

β€œSesaat setelah penyiraman, korban melihat HP. Ternyata Whatsapp HST yang biasanya berisi foto profil dirinya, saat itu kosong. Tidak ada gambar profilnya”. Menurut Bonni semua yang disampaikan kepada Penulis, hasil penuturan korban kepada dirinya. β€œKorban baru dioperasi wajahnya”, tambah Bonni.

Dari berbagai hal di atas, dapat disimpulkan seharusnya Petugas Penegak Hukum, Polisi, tidak akan kesulitan menangkap para pelaku beserta dalang utama.

Baca Juga  Polisi Grebek Judi Burung Merpati Tenggumung Surabaya & Robohkan Pagupon

Bila kejadian yang menimpa Korban terkait Mafia Perjudian dan kegiatan jurnalistiknya, Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) menyampaikan;

1. Doa, semoga bung Persada Bhayangkara Sihombing segera pulih seperti sedia kala.

2. Mengutuk keras atas terjadinya tindakan biadab tersebut.

3. Untuk mematahkan asumsi β€œbisik-bisik tetangga”/β€œrahasia umum” bahwa Mafia Perjudian berkembang subur khususnya di Sumatera Utara karena β€œada main” dengan Petugas, maka Penegak Hukum wajib segera menuntaskan tindak pidana tersebut. Dan bila sampai besok Rabu 28/7 para pelaku lapangan beserta β€œdalang” utamanya belum bisa ditangkap, Kapolri / Kapolda Sumatera Utara agar membentuk / memerintahkan membentuk Tim Khusus. Ini β€œujian” bagi Polri.

4. Meminta semua rekan jurnalis khususnya anggota PJI dan semua organisasi jurnalis mengawal ketat kasus hukumnya hingga tuntas serta berupaya membantu segera terungkapnya tindakan biadab itu. Dan khusus anggota PJI, agar melaporkan perkembangannya periodik kepada Ketua Umum PJI.

Tulisan ini sebagai Surat Terbuka kepada Kapolri, Kapolda Sumatra Utara dan jajaran.

Penulis: Hartanto Boechori, Ketua Umum PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia)

(𝑩𝒍𝒆𝒅𝒆𝒙)

Komentar