Ojek Darah Online (ODO) sebagai inovasi Pelayanan Publik bidang kesehatan

Lamongan, Rodainformasi.com – ODO merupakan inovasi yang dikembangkan oleh RSUD Ngimbang untuk meningkatkan pelayanan dalam proses distribusi darah. Inovasi ini melibatkan ojek konvensional, PMI Lamongan dan PMI Jombang dengan kendali di bawah RS.

Ojek darah online adalah jawaban dari tuntutan masyarakat dalam bidang kesehatan sebagai wujud peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Lamongan,” Ujar Bupati Yuhronur dalam acara Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) paa Rabu (7/7) di ruang Command Centre Pemkab Lamongan

Inovasi ODO berhasil masuk dalam TOP 15 KIPP kategori Reaplikasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dengan aplikasi ODO masyarakat dapat dimudahkan dalam akses pelayanan ketersedian darah dan dapat melayani selama 24 jam non-stop. Disamping dapat mengantarkan darah, juga dapat memberdayakan masyarakat khususnya paguyuban ojek.

ODO juga dilengkapi aplikasi GPS live 360, dengan memanfaatkan teknologi GPS dapat memudahkan untuk melacak distribusi darah secara real time.

“Rata-rata pendapatan tukang ojek lokal juga turut meningkat, yakni dari Rp 829.200 menjadi 2 juta lebih setelah adanya ODO,” kata Bupati.

Baca Juga  Napi Lapas Kelas IIB Tuban Tertangkap Saat Selundupkan Ribuan Pil Dobel L

Menurutnya, terjadi peningkatan grafik penggunaan ODO dari 30 persen menajdi 97 persen di semester kedua tahun 2020. Kemudian, Indeks Kepuasanan Masyarakat (IKM) pada semester 1 tahun 2020 pada Rumah Sakit Ngimbang mencapai 81,05 dan pada semester 2 tahun 2020 meningkat mencapai 82,21.

Saat ini, ODO tidak hanya melayani distribusi darah namun juga TIPO (Titip pengambilan Obat) dan SWAB GO yang mana dapat mengantarrkan sample swab covid-19 ke RSUD dr. Soegiri dan Laboratorium Kesehatan di Kota Surabaya.

“ Kedepannya, PMI juga akan mereplikasi inovasi ini melibatkan ojek konvensional dalam pendistribusian darah,” tambah Bupati dalam akhir paparannya.
(Hum /Ir /red).

Komentar