Orasi Aksi Demo Ampotra , Tuntut Kepala Desa Taji , Kec. Maduran Mundur

Lamongan, Rodainformasi.com – Bertempat di Balai desa setempat, ratusan warga  yang tergabung dalam Ampotra ( Asosiasi Masyarakat Pro Transparansi ) Desa Taji, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan    menggelar aksi unjuk rasa menuntut Kepala Desa mundur, Rabu( 20/9/2023) pagi.

Aksi unjuk rasa ini dipicu adanya mosi tidak percaya atas kepemimpinan Kepala Desa yang  dianggap tidak transparan dan memihak  kepentingan masyarakat.

Sugiarto Ketua Ampotra, sekaligus penanggung jawab aksi demo, dalam orasinya menuntut transparansi pemerintahan desa terkait  adanya dugaan penyimpangan anggaran baik yang berkaitan dengan tata kelola BUMDes,  Proyek pekerjaan TPT, dan selokan jalan yang mangkrak ,yang  disambut suara gemuruh peserta demo, dengan yel yel turunkan kades turunkan sekarang juga.

Sambil membentangkan spanduk yang berisi tuntutan agar Kepala desa mundur, jalanya aksi ini mendapatkan pengawalan ketat dari pihak aparat TNI – Polri. Dari perwakilan aksi demo ditemui oleh Kepala Desa, Kapolsek, Danramil di ruang pendopo desa.

Dalam aksinya itu warga juga menuntut kades mengundurkan diri. “Aksi yang kami lakukan ini tak lain untuk meluruskan berbagai persoalan yang ada. Meski telah beberapa kali warga sabar atas tingkah laku oknum kades .ini bukan sentimen atau kepentingan pribadi namun murni aspirasi dari masyarakat desa.

“Masyarakat sudah terbuka matanya terkait tingkah laku kades, Demo ini adalah untuk menegakkan keadilan warga, karena janji terdahulu kami ke masyarakat bila kepemimpinan kades tak benar’ kami yang akan suruh kades untuk mengundurkan diri dari pada di turunkan secara tidak terhormat.

“Kantor desa ini bukan miliknya kades, BPD maupun staf desa selama ini tidak pernah di libatkan dalam segala hal.dugaan penyalahgunaan wewenang dan jabatan serta tidak transparan dalam tata kelola keuangan desa yang di lakukan oleh oknum kades.kami minta kades untuk mengundurkan diri itu Lebih terhormat” Ujar Sugiharto.

Ketika di konfirmasi awak media Kades Taji M.Sulthoni mengatakan,” Saya sudah mencoba musyawarah ke penanggung jawab aksi demo,namun tak ada titik temu ketemu, intinya saya sudah bekerja sesuai tugas dan amanah sebagai perangkat desa, terkait tuntutan warga pada saat demo ,Tim Inspektorat Kabupaten Lamongan sudah datang dan memeriksa semuanya,kita tunggu proses saja.terkait pemberdayaan kambing ada yang meninggal dan kita jual untuk di masukan dananya ke kas Desa Taji,” ujarnya.

Sementara salah satu warga  peserta demo(gf) saat ditanya mengatakan biar Kepala desa sadar dan mengerti kepentingan masyarakat masak warga punya hajat dengan menghadirkan hiburan son sistem dikenakan biaya 500 ribu rupiah dan pada waktu adanya Covid -19, warga hanya mendapatkan bantuan masker saja, dengan nada kesal dia mengungkapkan dapat bantuan berupa kambing Kepala desa juga tidak transparan tau tau tinggal kandangnya, ” Ungkapnya. ( Red)