Pedagang Kaki Lima Seputaran Alun-Alun Bojonegoro “Menghela Nafas” Saat Mobil Petugas Tidak Berhenti

Bojonegoro, Rodainformasi.com, – Para pedagang kaki lima seputaran alun-alun kota Bojonegoro menghela nafas lega saat melihat lampu mobil petugas satpol PP hanya lewat saja. Betapa tidak, menurut salah satu pedagang kaki lima diseputaran alun-alun disaat ada mobil satpol PP tersebut berhenti dan menyalakan lampu sirine, dirinya dan para pedagang lain kalang kabut berlarian sangking takutnya gerobaknya dibawa petugas.

“Hari ini saya bersyukur, mobil petugas hanya lewat saja dan tidak berhenti, kalau berhenti semua pedagang kalang kabut dan kami tidak dapat keuntungan berdagang, mas,” ungkap pedagang kopi yang tidak mau disebut namanya. Sabtu (16/7/22).

Keluh pedagang kaki lima, jika tiap hari dagangannya diobrak mereka tidak mendapatkan hasil dari berdagang dikarena kadang pembelinya setelah meninun kopi, ada yang tidak bayar dan langsung pergi. Sedang mereka dituntut untuk membiayai hidup keluarganya.

“Kalau di obrak terus, lantas keluarga kami makan apa mas. Kerjaan sekarang juga susah,” keluhnya.

Selain itu, hal sama juga yang diungkapkan oleh salah satu pelanggan kopi di seputaran alun-alun yang berasal dari kecamatan Parengan Tuban. Ia mengatakan, jika tidak ada pedagang kaki lima diseputaran alun-alun. Alun-alun Bojonegoro tersebut tampak sepi apa lagi didalam taman alun-alun. Hal tersebut menurutnya juga rawan dimanfaatkan oleh sepasang sejoli dengan melakukan hal-hal tidak senonoh.

Baca Juga  Panitia Pilkades PAW Desa Wotan - Sumberrejo Di Anggap Diskriminatif, Tolak Mantan Kades Mendaftar.

“Kalau tidak ada pedagang kaki lima, diseputaran alun-alun ini tampak sepi, apalagi di dalam taman alun-alun, malah sepi mas. Bisa-bisa didalam taman itu dimanfaatkan oleh dua sejoli yang tidak-tidak alias mesum,” ugkap Tiok penikmat kopi alun-alun asal Parengan.

Memang benar, dari pengamatan awak media ini, jika seputaran Alun -alun Bojonegoro tidak ada pedagang kaki lima, alun-alun keliatan sepi bak pemakaman. Dan seandainya ditaman alun-alun diketahui ada yang melakukan hal tidak senonoh siapa yang disalahkan ?. Sebab hal diluar nalar bisa didukung keadaan dan kesempatan . (Ras)

Komentar