Probolinggo,Rodainformasi.com -14 Desa di wilayah kecamatan Tongas kabupaten Probolinggo menggunakan ratusan juta anggaran desa untuk kegiatan studi banding atau pelesir ke Yogyakarta dan Malang. ( 20/05/2022 )
Penggunaan anggaran desa itu untuk kepentingan pelesiran sangat melukai masyarakat, sebab dana itu memang untuk kepentingan warga, karenanya hal itu mendapat sorotan publik dan atau akan muncul yang dapat menimbulkan masalah baru di masyarakat.
“Pemerintah menganggarkan Dana Desa ( DD ) adalah untuk kepentingan masyarakat, termasuk untuk pembangunan fasilitas umum yang manfaatnya untuk kepentingan masyarakat, apalagi hari ini pemerintah pusat getol getolnya berfikir untuk pemulihan ekonomi rakyat.
Hal tersebut telah menjadi perbincangan warga masyarakat yang menimbulkan pertanyaan yakni, apakah Studi banding mengatasnamakan BumDes untuk kepentingan masyarakat ? dengan kemasan studi banding dengan menggunakan anggaran Dana Desa.
Dari informasi di masyarakat turut dalam pelesiran berkedok studi banding tersebut adalah Penjabat (pj) kepala desa yang sudah purna tugas,perangkat desa termasuk pengurus BUMDes meski pada dasarnya BUMDES di kecamatan Tongas belum terbentuk dan masih bermasalah,” kata salah seorang warga yang juga aktivis di kecamatan Tongas.
Berdasar informasi salah satu kepala desa di Tongas, anggaran yang digunakan untuk studi banding ke Gunung Tugel jogjakarta beberapa waktu lalu sekitar Rp. 20 jutaan lebih tiap desa, dan hari ini jumat, 20/5/2022 kembali ber pelesir ke malang dengan anggaran Rp. 15 juta an tiap desa. Itu sudah ratusan juta dikalikan 14 desa se kecamatan Tongas mas, dan informasinya langsung dikoordinir oleh pihak pemerintah kecamatan Tongas. ungkapnya.
Atas penggunaan anggaran desa senilai ratusan juta untuk ber pelesir berkedok studi banding ini, camat Tongas Abdul Gafur dikonfirmasi media ini melalui pesan whatsApp tidak dibalas dan hanya terlihat dibuka saja.(samhadi)
Komentar