Dalam penjelasannya, dr. Hari menuturkan penyakit jantung bawaan adalah kondisi di mana ada kelainan pada organ, struktur, atau fungsi jantung pada bayi sejak dalam kandungan. Kondisi ini kemudian menyebabkan ketidaknormalan fungsi jantung setelah lahir. Penyakit jantung bawaan menjadi dua jenis utama: sianotik dan asianotik.
“Penyakit jantung bawaan sianotik ditandai dengan perubahan warna pada ujung kuku, dan bibir bayi yang menjadi kebiruan. Sementara penyakit jantung bawaan asianotik tidak menampakkan gejala yang jelas pada awalnya, namun seiring bertambahnya usia, lubang di jantung dapat membesar dan tekanan di paru-paru meningkat,” jelasnya.
Lebih lanjut, dr Hari menuturkan bayi dengan penyakit jantung bawaan asianotik mungkin mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas setelah menyusui selama 5-10 menit. Karena kurangnya oksigen dan waktu yang lebih lama untuk merasa kenyang.
Penyebab penyakit jantung bawaan cukup beragam. Penyebab pastinya belum sepenuhnya diketahui. Namun, ada faktor risiko yang dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya penyakit jantung bawaan pada bayi. Beberapa faktor tersebut meliputi faktor genetik, lingkungan, dan faktor ibu selama kehamilan. “Beberapa literatur menerangkan bahwa ibu yang diabet bisa berisiko melahirkan kecacatan pada anaknya,” terangnya.
Penyembuhan penyakit jantung bawaan, kata dr Hari, dapat bervariasi tergantung pada jenis dan keparahan kelainan yang ada. Pada beberapa kasus, penyakit jantung bawaan dapat sembuh secara alami seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, ada juga kasus di mana intervensi medis atau pembedahan diperlukan untuk memperbaiki kelainan jantung. Beberapa kasus membutuhkan perawatan jangka panjang dan pengelolaan yang terus-menerus untuk mengontrol gejala dan mencegah komplikasi.
Bagi penderita penyakit jantung bawaan harus memahami rencana pengobatan dan mengikuti instruksi dokter dengan cermat. Ini mungkin melibatkan mengonsumsi obat-obatan secara teratur, menjaga pola makan yang sehat, mengikuti program latihan yang disesuaikan, dan menghindari faktor risiko tertentu seperti merokok atau stres berlebihan. “Pemilik penyakit jantung bawaan harus dilakukan tindakan definitive.” Imbuhnya.
Tindakan definitive dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan keparahan penyakit jantung bawaan yang dipunyai. Beberapa kasus perlu menjalani tindakan medis atau pembedahan yang bertujuan untuk memperbaiki atau mengatasi kelainan jantung.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua kasus penyakit jantung bawaan dapat sepenuhnya diperbaiki, dan dalam beberapa kasus, perawatan jangka panjang atau pengelolaan yang terus-menerus mungkin tetap diperlukan. ( Bjnkab/ Red)
Komentar