Peristiwa Penganiayaan  Gemparkan Warga Desa Sandingrowo Soko Tuban, Keluarga Minta Keadilan : Ada Korban.

Tuban, Rodainformasi.com –  Sangat tragis dan keji nasib yang dialami  S (46) warga Desa Sandingrowo , Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban  korban yang diduga punya kelainan jiwa diketahui mempunyai  dua orang anak telah tewas di halaman rumah Kasun  desa setempat  pada sabtu ( 3/7/2021 ) kisaran pukul  14.30 Wib yang diduga dianiaya.

Peristiwa ini ada dugaan kejadian – kejadian rentetan  sebelumnya yakni, percecokan dan pertengkaran  yang pernah terjadi.
S ( 46) mengalami luka serius di kepala dan bagian bawah punggung.

Diketahui kejadian naas tersebut, diduga karena benturan benda keras yang dialami (S) serta  adanya tindakan dari salah satu pelaku yang  menginjak – nginjak  punggung  saat korban  sudah terluka kepalanya dengan posisi tertelungkup.

Kejadian menggemparkan ini diketahui 2 orang  saksi yaitu Indah sah dan Rozi yang mendengar suara (bruaak) dan orang minta tolong, setelah di dekati ternyata Sucipto kondisinya sudah berdarah — darah di bagian kepala dan tersungkur di tanah dalam keadaan tubuh korban tertelungkup. Dua pelaku penganiayaan  masing – masing ( ES ) menindih badanya dan ( YS )  menginjak – injak punggung korban.

Baca Juga  Tampil Spektakuler Jelang Upacara HUT Ke-78 RI, Kolaborasi Budaya Bojonegoro Mampu Hipnotis Warga

Selaku  keluarga korban Rozi ( 26) saat dimintai keterangan Rodainformasi. com dirumah Prawoto menjelaskan, saya  dengar suara ‘bruak’ seperti benda jatuh keras, saya  langsung menghampiri ternyata Kasun Eko Sugiarto (ES) sudah menindihi korban yang kepalanya berlumur darah dan Yasran (YS) yang menginjak nginjak punggung korban dengan tiada hentinya, melihat hal tersebut saya langsung balik kanan dengan  Indah Sah,” jelasnya.Kamis ( 08/07/21).

Karena gak tahan  melihat darah korban yang  mengalir dari kepala, saya  langsung minta bantuan Tanto untuk melaporkan kejadian ini di kantor polisi terdekat. Ironisnya  saat saya kembali bersama warga lainya untuk mengangkat jenasah korban kepala korban sudah basah dengan air,’ tukas  Rozi.

Hal tersebut dibenarkan dan disaksikan pula oleh Indah Sah (45), dan ia pun membeberkan bahwa sebelumnya sering terjadi pertengkaran antara korban sampai telapak tangan korban luka robek semua dan bahkan Yasran sampai gak berani pulang dan menginap di rumah ibunya berhari – hari. “Dulu sering bertengkar mas hingga telapak tangan korban robek, setelah terjadi kemarin pelaku juga tidak berani pulang”. (8/7) kemarin.

Baca Juga  Dandim 0812 Lamongan Hadiri Peringatan Hari Santri Nasional di Kab Lamongan

Atas peristiwa tersebut Prawoto saudara ipar beserta saudara lainya berharap agar proses hukum tetap diluruskan sesuai fakta  dengan prosedur yang ada,.

Kami keluarga hanya ingin pelaku  harus di proses hukum dan para pelaku diberi hukuman sesuai dengan apa yang mereka perbuwat  (8/7) kemarin.

KBO Reskrim Polres Tuban Riyanto menegaskan, “Sampai perhari ini kita masih memanggil beberapa saksi pelaku tindak kejahatan tersebut dan kita akan meluruskan sesuai prosedur hukum yang ada dan kalau memang terbukti bersalah kita tidak segan – segan untuk menangkap pelaku dan memperosesnya secara hukum yang berlaku,” tegas Riyanto saat dikonfirmasi. (8/7) kemarin.( DM).

Komentar