Program RTLH Desa Mojoagung Mangkrak Kepala Desa Diduga Menghambat Pelaksanaan pembangunan.

Tuban, Rodainformasi.com – Bantuan sosial dari pemerintah  dalam program rumah tidak layak huni ( RTLH )guna memberikan tempat yang layak , tepat sasaran bagi warga miskin  bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan perekonomian  masyarakat desa,  juga sebagai media interaksi sosial keluarga. Senin ( 22/01/2024 ).

Gencarnya pemberitaan terkait Bansos RTLH yang terindikasi mangkrak dan atau tidak sesuai  jangka waktu pengerjaan, milik penerima RTLH warga setempat ( Salbi ) Desa  Mojoagung, kecamatan Soko, Kabupaten Tuban menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat.

“Ramainya pemberitaan di desa Mojoagung  yang viral di media sosial terkait program bansos  RTLH yang diterimakan pada warganya ( Salbi ), Kepala desa Mojoagung saat dimintai keterangan oleh awak media tidak transparan yang terkesan ada yang di sembunyikan.

Hal ini terbukti Kepala desa  Mojoagung, M. Bahrul Ulum saat diminta untuk menunjukan kwitansi yang diduga sudah dimanipulasi sendiri dengan tanda tangan Kepala desa dan warga penerima program RTLH.

Diduga kuat kwitansi yang dimaksud buat mengelabuhi  awak media  agar tidak di pertanyakan dan kwintasi tersebut tanpa ada saksi ataupun tanda tangan dari perangkat desa lainya.  Hal ini menjadikan pertanyaan dikalangan awak media,serta menjadi  perbincangan hangat ditengah masyarakat.

Baca Juga  Bojonegoro Jadi Pilot Project Program Bebas Kemiskinan Ekstrem Nasional 2024

“Bantuan RTLH tersebut diduga  jadi lahan untuk mencari keuntungan  oleh oknum-oknum perangkat desa alias sarat adanya  mark-up anggaran,” pungkas masyarakat.

Telah diketahui bersama bahwa bansos program RTLH  pemerintah desa ikut serta mendukung, memantau mulai dari pencairan hingga pelaksanaan rehab.

Sementara penerima program RTLH saat di konfirmasi terkait bangunan yang mangkrak di tempat tinggalnya mengatakan ( kulo pun riwa riwi ten pak Kades nyuwun artone sanjange mboten gadah, kulo mangke utang – utang  damel ragat  arto nopo sing damel mbayar pak
( saya sudah sering ke pak Kades untuk meminta uangnya, tapi pak Kades bilang tidak punya , seumpama saya pinjam – pinjam  uang apa nantinya untuk membayar ) pungkasnya.

Menurutnya bantuan program RTLH yang diterima seharusnya menjadi kebanggakan keluarga bukan menjadi petaka, ” Imbuhnya.
( Tim / Red)

Komentar