Tanah Longsor di.Perumahan BMP Gunungpati Semarang  Gemparkan Warga.

Semarang,Rodainformasi.com – Terjadi tanah longsor di perumahan BMP ( Bukit Manyaran Permai) Gunungpati Semarang Jawa Tengah.Minggu (28/02/2021)dini hari.
Akibat tanah longsor sekitar 8 rumah warga roboh dan hancur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun ditafsirkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Hasil pantauan awak media dilapangan serta informasi yang didapatkan dari warga setempat, kejadian tersebut berawal dari beberapa hari yang lalu terdapat hujan yang deras dengan curah hujan yang tinggi membuwat tanah yang dibawah rumah bergeser hingga beberapa meter.

Sementara Suwarni warga setempat RT 01/ RW V, yang merasakan kejadian naas menuturkan rumah yang dihuninya sejak puluhan tahun mengalami kerusakan  hebat
dan sangat membahayakan diri dan keluarganya. Rumah roboh dan tembok dinding retak – retak, ” akunya.

Suwarni menambahkan sekitar pukul  7.00, tanah dibawah situ longsor kami bergegas keluar rumah untuk selamatkan diri dengan pertolongan tetangga.tambah Suwarni sambil mengemadi barang untuk dibawa mengungsi.

Ketua RT setempat mengatakan bahwa longsor terjadi karena hujan deras beberapa hari yang lalu. Tanah di beberapa rumah warga mengalami longsor dan rata dengan tanah.
“Awalnya tanah itu longsor sedikit, hingga tembok dan rumah warga kami mengalami keretakan,” katanya.

Baca Juga  Ini Hasilnya Setelah Gudang Diduga Menampung BBM Di Geledah !!!

Pihak Kelurahan setempat telah memperingatkan warganya untuk tidak membangun perumahan di lahan tanah tersebut. “Tapi mau bagaimana lagi banyak warga telah menempatinya sejak puluhan tahun. Kami berharap Pemkot dapat membantu untuk menangani permasalahan ini,” harapnya.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng Safrudin mengatakan, Jateng memang merupakan daerah langganan bencana alam. Hal ini di sampaikan menurut bukti selama periode Oktober hingga Desember 2020 lalu, pihaknya telah mencatat telah terjadi 700 kali bencana hidrometeorologi, dengan rincian 154 kali angin kencang, 148 kali banjir bandang, 138 tanah longsor, dan enam gelombang pasang dan satu kali gempa bumi.

“Sedangkan sejak memasuki awal 2021, hingga 25 Februari sudah terjadi setidaknya 581 bencana alam di wilayah Jateng,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi beberapa tahun ini memiliki pengaruh pada terjadinya bencana. Dan kejadian seperti banjir dan tanah longsor tersebut ada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Seperti tata kelola ruang yang kurang baik, sehingga menyebabkan potensi bencana terjadi menjadi semakin besar. “Hal ini perlu kita kaji lagi untuk penataan lingkungan yang benar,” tambahnya.
( Heri / red).

Baca Juga  Ini Penyebab Kematian Mendadak Penjual Arang Asal Soko Tuban Di Ledok Kulon Bojonegoro

Komentar