WALI MURID MENGELUHKAN SISTEM PENILAIAN DI SMA 2 LAMONGAN

Lamongan, Rodainformasi.com –Terdapat beberapa  perwakilan wali murid dari siswa SMA Negeri 2 Lamongan, dalam hal ini diwakili oleh saudara Rais, Ibu Ana dan Pak Chairil yang bertemu dengan wartawan.

Kepada wartawan, perwakilan dari wali murid menceritakan kejadian yang menurut meraka ada yang aneh dalam sistem penilaian di SMA Negeri 2 lamongan.  Menurut Rais, terjadi keanehan yang terjadi. Contohnya ada siswa berinisial Y ini dari semester 1 sampai 5 ini tidak mendapatkan rangking 1 sampai 3, akan tetapi dalam penilaian global/akhir menjadi rangking 1. Sedangkan adik dari saudara Rais yang berinisial A ini dari semestar 1 sampek 5 masuk tiga besar dalam rangking. Hal yang sama bukan saja terjadi pada adik dari Rais yang berinisial A tadi bahkan berdasarkan keterangan dari wali murid lainnya kejadian tersebut dalam beberapa tahun ini sering terjadi.

Dengan waktu yang cepat Tim mencoba memediasi dengan mendatangkan kepala sekolah SMA Negeri 2 Lamongan untuk diajak berdialog agar permasalahan ini bisa di klarifikasi oleh pihal sekolah

.
Dialog pertama antara perwakilan wali murid dan kepala sekolah terjadi dan di pimpin langsung saudara Nur salim sebagai pendampingan dari perwakilan wali murid telah terlaksana di luar sekolahan tepatnya di warung kopi makam di kota lamongan.

Akan tetapi kepala sekolah SMA Negeri 2 lamongan berkesimpulan dan menyayangkan pertemuan ini harusnya dilakukan disekolahan, dan kepala sekolah mempersilahkan para perwakilan dari wali murid untuk datang dan berdialog di sekolah bukan di warung seperti ini, tuturnya.

Dengan cepat perwakilan wali murid yang diprakarsai saudara Rais membuat undangan baik resmi maupun melalui WA agar klarifikasi bisa dilaksanakan di SMA Negeri 2 Lamongan. Akan tetapi tidak ada jawaban dari pihak sekolah.

Kamis pagi tadi tim wartawan dan para perwakilan wali murid mendatangi SMA Negeri 2 Lamongan untuk bertemu dengan kepala sekolah, bukanya berdialog malah kepala sekolah seakan risih dengan perwakilan wali murid dan wartawan yang hadir, malah seorang kepala sekolah melontarkan kalimat yang kurang baik ” kalau memang saya terbukti bersalah silahkan laporkan, didepan ada kantor kejaksaan, pengadilan, dan silahkan lapor ke polres sekalian”. Setalah berbicara seperti itu kepala sekolah pergi dengan alasan mau ke Surabaya.

Saura Rais ketika dimintai keterangan dari wartawan menyayangkan sikap kepala sekolah, padahal dari kami cuma kepingin ketemu dan diklarifikasi saja dan tidak ada motif lain. Pungkasnya.( Ilham).