Aksi Malati, Datangi Kejari Lamongan Tuntut Serius Tangani Dugaan Korupsi

Lamongan,Rodainformasi.com – Puluhan Masyarakat Lamongan Anti Korupsi (Malati) mendatangi kantor kejaksaan negeri Lamongan, dengan membawa sepanduk dan alat praga lainnya.Aksi tersebut dikawal ketat oleh pihak kepolisian (Kamis, 15/08/2024).

Menurut koordinator Aksi, Ismail menyatakan kedatangan mereka menuntut pihak kejaksaan negeri Lamongan, serius tangani laporan kasus dugaan korupsi proyek jalan mulus Lamongan (Jamula) atau program yang diagung-agungkan Bupati Yuhronur Efendi.

“Yakni dengan terjun ke lapangan dengan menggandeng tim ahli bangunan independen guna melakukan audit Bangunan Jamula,” ujarnya.

Selain itu, lanjut, koordinator Aksi, Ismail berharap pihak kejaksaan negeri Lamongan harus secepatnya menyegel ruang layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Lamongan.

“Karena mereka meyakini pemenang lelang tender proyek Jamula tersebut terjadi monopoli yang diatur semua oleh keluarga bupati Lamongan,” tandasnya.

Dalam kesempatan sama, Kasi Intelijen Kajari Lamongan MHD Fadly Arbiy saat menemui demonstran mengatakan,” kami akan menampung semua aspirasi dari masyarakat dan akan kami sampaikan kepada Kajari, terima kasih atas kritik dan aspirasinya,”.

“Kami Berharap pada masyarakat, jika menemukan adanya dugaan korupsi apa saja, tidak takut untuk melaporkan, dan semua akan diproses sesuai prosedur,” tandasnya.

Baca Juga  Pawai Budaya Hari Kedua Di Bojonegoro Berlangsung Meriah Dan Penuh Keceriaan

Sebelumnya rombongan Aktivis Masyarakat Lamongan Anti Korupsi ( Malati) mendatangi kantor Pemda dengan tuntutan yang sama dan ditemui langsung oleh Rois, SH, M.Hum, Kabag Hukum Setda Pemkab Lamongan.

Dalam kesempatan tersebut Kabag Setda Pemkab Lamongan menyampaikan, Kami siap menerima aduan dari masyarakat melalui pengajuan surat maupun secara langsung masalah perbaikan jalan,”.

“Untuk program Jamula sudah di kerjakan tetapi tidak langsung bersamaan melainkan pengerjaan secara bertahap.

“Pembangunan jalan sudah mulai di kerjakan seperti jalan Kabupaten dan Desa,” tegas Rois SH.M .Hum.
Setalah melakukan orasi dan dialog rombongan Aktivis Malati membubarkan diri.( Red)

 

Komentar