Diduga Proyek Bodong, Tanpa Papan Nama Abaikan UU KIP dan Perpres

Lamongan, Rodainformasi.com – Diduga proyek bodong tanpa memasang papan nama semakin marak di Kabupaten Lamongan. Kegiatan semacam ini tidak menutup kemungkinan akan membuka celah terjadinya tindakan korupsi.

Papan nama proyek adalah hal penting sebagai sarana informasi kepada masyarakat untuk mengetahui jenis kegiatan proyek ,Sumber dana, Besaran Anggaran, Volume pekerjaan, CV. Kontraktor pelaksana serta ,  Tanggal dan waktu pelaksanaan. Yang juga merupakan implementasi  azas transparasi sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan.

Seperti halnya yang terjadi di desa Kebalan pelang, kecamatan Babat, kabupaten Lamongan Jawa timur, saat diketemukan pada 19 Desember 2024,   proyek pembangunan  ( TPT ) Tembok penahan Tanah ) tanpa memasang  papan  nama proyek.

Hal tersebut tidak sesuai dengan amanah Undang undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik ( KIP ) serta Perpres nomor 54 tahun 2010  dan nomor 70 tahun 2012 dimana mengatur setiap pembangunan fisik yang anggaran dari Negara wajib untuk memasang papan nama proyek.

Pekerjaan proyek tanpa papan nama informasi terindikasi akal akalan untuk mengelabuhi masyarakat agar tidak termonitor besaran anggaran. Patut diduga pelaksana proyek dengan sengaja   menyembunyikan  informasi dari pengawasan publik

Kepala Desa Kebalanpelang , Musthofa saat dimintai keterangan lewat nomor telepon WhatsApp, mengaku  sedang berada di kantor kecamatan Babat dan mengatakan bahwa pembangunan yang dimaksud desa hanya penempatan saja dan tidak  menjelaskan secara terperinci akan  identitas proyek tersebut.

Baca Juga  Dinas Damkar Cepat Tanggap, Tangani Kebakaran di Bojonegoro

Tidak hanya soal tanpa memasang   papan nama proyek, berdasar pantauan awak media dilokasi pekerjaan, ditemukan beberapa indikasi dalam pelaksanaan pekerjaan yang diduga tidak sesuai spesifikasi dan terkesan  dikerjakan asal jadi.

Kontruksi bangunan yang menggunakan bahan material batu belah ,Pasir dan semen,dalam pelaksanaan pekerjaan terindikasi tidak sesuai petunjuk teknis, pasalnya kedalaman galian sangat diragukan,hal ini terlihat minimnya  limbah tanah galian  jika dibandingkan dengan panjang pembangunan TPT

Begitu juga  dengan lantai dasar galian diduga  tanpa dilakukan pemadatan dan  urugan pasir yang berfungsi untuk mencegah penyusutan tanah, meskipun lokasi pekerjaan  berair  pemasangan batu pondasi terus dilakukan.

Para pekerja ketika  ditanya terkait CV  pelaksana , mengaku tidak tau, saat  ditanya perbandingan spesi / adukan , salah satu pekerja mengatakan 1:5 jika dilihat dari warna dari adukan perbandingan yang dimaksud sangat diragukan

Pada Sabtu 21 Desember 2024 awak media cros cek di lokasi proyek  berharap dapat  bertemu  pelaksana atau mandor proyek guna konfirmasi. Namun pelaksana proyek sedang tidak ada ditempat

Diwaktu yang sama  Kepala desa Kebalanpelang Musthofa saat di berikan informasi lokasi yang dikerjakan kondisinya masih berair, memaparkan bahwa kami sudah pernah menawarkan diesel desa untuk menguras air namun pihak proyek tidak merespon.

Baca Juga  Polres Bojonegoro Gelar Shalat Ied dan Salurkan Hewan Kurban di Hari Raya Idul Adha 1445 H

Pada Senin 23 Desember 2024 mengingat pelaksana / mandor proyek tidak berada dilokasi, salah satu pekerja yang mengaku tukang  saat dikonfirmasi terkait papan nama proyek  mengatakan ada tapi  digudang. Sementara pembangunan tersebut sudah berjalan hampir tiga( 3 ) pekan.

Sementara warga setempat yang tidak mau disebut identitasnya kepada awak media mengatakan , kami  orang tidak tau proyek tapi kalau melihat pembangunan semacam ini  menurut kami tidak tepat, seharusnya lokasi pekerjaan airnya  dikeringkan , katanya.

Pekerjaan pembangunan TPT yang  gunakan bahan material batu belah  berbagai variasi ukuran, dimungkinkan memakai  ukuran  batu 10: 20, dalam pelaksanan  terlihat batu hanya ditumpuk -tumpuk ditata sedemikian rupa dan celah celah batu ditutup dengan batu  sesuai kebutuhan baru diatasnya diberikan spesi.Hal tersebut dapat dipastikan akan mengurangi daya rekat batu.

Begitu pula dengan pemasangan dinding batu banyak terlihat lubang lubang pada batu yang  yang luput diberikan adukan

Hingga berita ini ditayangkan pelaksana maupun mandor proyek belum bisa ditemui dan papan nama proyek masih menjadikan misteri. ( tim / Red)

Komentar