Forikan Bojonegoro Kampanyekan Gerakan Makan Ikan, Ciptakan Generasi Sehat dan Cerdas

Bojonegoro, Rodainformasi.com – Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Bojonegoro Dian Adiyanti Adriyanto mengajak masyarakat menyukseskan gemarikan atau gerakan memasyarakatkan makan ikan. Gerakan ini untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas.

Sosialiasi gemarikan ini dilaksanakan Forikan di tempat wisata air Bandung Bondowoso (Babo) Desa Sidabandung Kecamatan Balen, Rabu (29/05/2024).

Ketua Forikan Bojonegoro Dian Adiyanti Adriyanto menyampaikan bahwa ikan merupakan sumber nutrisi yang baik dan mengandung omega 3. Juga mengandung kalsium yang baik untuk pertumbuhan. Kandungan ikan, sangat baik untuk kecerdasan anak, bahkan orang dewasa. Oleh karena itu, peran ibu dalam keluarga sangat penting dalam penyajian makanan setiap harinya.

“Diusahakan dalam menu makanan yang dihidangkan untuk keluarga terdapat olahan dari ikan setiap hari. Ini untuk menciptakan SDM yang unggul,” ucapnya.

Dian Adiyanti juga menjelaskan SDM yang unggul bisa tercipta jika anak sehat dan cerdas. Dan makan ikan adalah salah satu solusinya.

Ketua PKK Kabupaten Bojonegoro ini juga berharap dengan gemarikan, angka stunting di Bojonegoro semakin turun. Karena para ibu PKK sudah semakin kreatif dalam menyajikan olahan ikan.

Baca Juga  Jaga Semangat Warga Di Tengah Pandemi Covid-19, Polsek Ujungpangkah Bagi Sembako .

Sementara itu, Sekretaris Daerah Bojonegoro Nurul Azizah menambahkan bahwa Kabupaten Bojonegoro melakukan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah daerah. Tahun 2024, terdapat 6 program prioritas yaitu menurunkan angka kemiskinan, menurunkan angka stunting, meningkatkan mutu pendidikan, pengendalian inflasi, kebencanaan dan peningkatan pendapatan dari investasi UMKM dan wisatawan.

“Lomba gemarikan menjadi salah satu upaya menurunkan angka kemiskinan, menurunkan angka stunting, dan bisa  menjadikan peningkatan pendapatan,” imbuhnya.

Nurul Azizah juga menuturkan dari 6 program strategis, hal yang menggembirakan adalah penurunan angka stunting. Dari 38 kabupaten kota se-Jawa Timur, Kabupaten Bojonegoro tertinggi dalam penurunanya dari 14,1 persen turun menjadi 10,1 persen.

“Maknanya bahwa semuanya bersinergi dalam menurunkan angka stunting. Tidak hanya pemkab, namun kolaborasi dengan organisasi perempuan dan kemasyarakatan,” pungkasnya.( Bjnkab / Red)

 

Komentar