“𝑳𝒐𝒌𝒂𝒔𝒊 𝒑𝒆𝒎𝒂𝒌𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒖𝒎𝒖𝒎 𝒅𝒂𝒆𝒓𝒂𝒉 𝑫𝒆𝒔𝒂 𝑪𝒐𝒏𝒈𝒌𝒐𝒑 𝑲𝒆𝒍𝒖𝒓𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑲𝒆𝒃𝒐𝒂𝒏𝒔𝒊𝒌𝒆𝒑 𝑲𝒆𝒄𝒂. 𝑮𝒆𝒅𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑲𝒂𝒃. 𝑺𝒊𝒅𝒐𝒂𝒓𝒋𝒐.”
𝐒𝐢𝐝𝐨𝐚𝐫𝐣𝐨 ] 𝐫𝐨𝐝𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐜𝐨𝐦 – Tradisi Ziarah atau kirim doa pada hari malam Jumat bagi masyarakat Indonesia merupakan hal biasa dilakukan dan sudah menjadi adat budaya hingga saat ini terutama pada kamis sore, banyak berbondong warga masyarakat mendatangi pemakaman untuk mendoakan kerabat sanak familinya yang sudah almarhum, sembari merawat membersihkan makam keluarga masing-masing serta membacakan Yasin dan Tahlil. Seperti halnya yang terjadi di salah satu pemakaman umum daerah Desa Congkop Kelurahan Keboansikep Keca. Gedangan Kab. Sidoarjo, Kamis (18/02/2021)
Meskipun ziarah kubur bisa dilaksanakan kapan saja dan tidak terikat waktu namun kebanyakan orang melakukan ziarah kubur saat bulan Ramadhan atau Idul Fitri karena bukan ibadah yang bersifat wajib dan tidak berdosa jika tidak dilakukan
Seperti yang katakan Dina warga Congkop ini menerangkan, saya dan anak anak setiap hari Kamis malam Jumat selalu menyempatkan waktu untuk datang di Pemakaman mendoakan kedua orang tua yang meninggal, sebagai bentuk pembelajaran kepada anak untuk bisa mengingat bahwa semua yang hidup akan tiada.
“Maka dari itu menurut keyakinan yang saya anut Agama Islam Doa dari Anak yang Sholeh Sholeha insyaallah bisa dijabahi, dan Ziarah kubur menurut Islam hanyalah salah satu sarana agar seorang Muslim selalu beriman dan mengingat kematian. Dengan ziarah kubur, umat Islam akan mengingat bahwa kematian itu nyata”. Urainya.
Senada dengan Saidi juru kunci makam dusun Congkop dirinya menceritakan dengan adanya banyak para peziarah menjadi berkah tersendiri bagi warga sekitar, yang mana secara tidak langsung bisa mendulang rejeki dengan adanya Usaha Pedagang dadakan, penyediaan lahan parkir serta bertambah dana kas untuk operasional makam.
“Ziarah kubur merupakan amalan sunah bagi umat Agama Islam, apalagi makam orangtua sendiri. Ziarah kubur termasuk ibadah yang mulia di sisi Allah. Agama islam juga mengajarkan menghormati orang-orang yang sudah meninggal dunia.” Pungkas Saidi juru kunci makam Congkop. (satna)
Komentar