Warga Tuban Milyarder, Ketua DPD RI Ingatkan Pentingnya Kelola Keuangan

“𝑲𝒆𝒕𝒖𝒂 𝑫𝑷𝑫 𝑹𝑰 𝑯. 𝑨𝑨 π‘³π’‚π‘΅π’šπ’‚π’π’π’‚ π‘΄π’‚π’‰π’Žπ’–π’… π‘΄π’‚π’•π’•π’‚π’π’Šπ’•π’•π’Š 𝒔𝒂𝒂𝒕 π’Žπ’†π’π’Šπ’π’‹π’‚π’– π‘»π’‚π’Žπ’‚π’ π‘·π’†π’π’…π’Šπ’…π’Šπ’Œπ’‚π’ 𝑨𝒍 𝑸𝒖𝒓𝒂𝒏 𝑨𝒍 π‘΄π’–π’‰π’‚π’‹π’Šπ’“π’Šπ’ 𝑻𝑲 π‘©π’Šπ’π’‚ 𝑴𝒂𝒔𝒕𝒓𝒂, 𝑲𝒐𝒕𝒂 π‘Ίπ’–π’“π’‚π’ƒπ’‚π’šπ’‚, π‘±π’‚π’˜π’‚ π‘»π’Šπ’Žπ’–π’“,”

π’π”π‘π€ππ€π˜π€ ] 𝐫𝐨𝐝𝐚𝐒𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐒.𝐜𝐨𝐦 – Aksi borong mobil yang dilakukan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, turut disorot Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Dalam kondisi seperti ini, LaNyalla berharap keuangan bisa dikelola dengan baik.

Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendapat ganti untung dari pembelian tanah. Karena, di lahan mereka dibangun proyek kilang minyak dan petrokimia Grass Root Refinery (GRR) pada Januari 2020 lalu.

Proyek ini membebaskan 870 KK meliputi desa lainnya, yaitu Wadung dan Kaliuntu.

β€œWarga yang lahannya dibeli menjadi kaya mendadak. Mereka mendapat ganti untung sampai puluhan miliaran rupiah. Karena Pertamina membeli tanah seharga Rp 600 ribu-Rp 800 ribu ribu permeter. Keuntungan ini yang dimanfaatkan warga untuk membeli mobil,” ujarnya, Minggu (21/2/21)

Warga Desa Sumurgeneng tercatat membeli 380 unit mobil gres, dari 225 penduduk yang menerima pembayaran. Maklum angka ganti untung yang diterima warga mencapai miliaran rupiah. Terutama warga yang memiliki tanah yang luas.

Baca Juga  Kondisi Cuaca Tak Menentu, Ketua DPD RI Minta Aliran Lahar Merapi Diwaspadai

β€œBerdasarkan info yang kita terima, aksi borong mobil masih berlanjut hingga hari ini. Media pun memberitakan 17 unit kembali dikirim ke Desa Sumurgeneng,” terang Senator asal Jawa Timur itu.

LaNyalla mengatakan, β€œFenomena borong mobil sering dilakukan warga yang mendapat ganti untung dari penggusuran lahan.”

β€œTidak salah memang, namun kita khawatir masyarakat tidak memiliki kemampuan mengelola uang sebanyak itu. Akibatnya, uang bisa cepat habis dan kehidupan ekonomi tidak berubah dari sebelumnya,” urainya.

Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur menambahkan, kalau sampai masyarakat menjadi konsumtif membelanjakan barangnya untuk suatu yang tidak begitu menunjang aktivitas ekonominya, dikhawatirkan malah menjadi hura-hura.

β€œDengan kata lain keuntungan itu tidak akan banyak membantu masyarakat sendiri,” tambahnya.

Untuk itu, alumnus Universitas Brawijaya Malang meminta pemerintah daerah atau pihak pertamina untuk memberikan pendampingan pengelolaan dan manajemen keuangan produktif untuk masyarakat.

β€œMasyarakat yang dapat ganti untung, harus diberikan pendampingan agar mereka memiliki kemampuan mengelola keuangan. Mereka harus mengelola keuangan berdasarkan kemampuannya di bidang pertanian atau usaha pengembangan pertanian yang lebih produktif dan menguntungkan.” Pungkasnya. (𝑩𝒍𝒆𝒅𝒆𝒙)

Baca Juga  Harga BBM Turun, Mulai 1 September 2022

Komentar