Semarang,Rodainformasi.com – Kesenian merupakan ekspresi untuk berhubungan langsung dengan masyarakat agar lebih mengenal dan dikenal atas budaya yang ada di nusantara dan pada prinsipnya adalah salah satu cara seseorang memasyarakat.
“Ekspresi seseorang dalam seni pertunjukan memerlukan hadirnya orang lain dalam aktivitasnya. Seni pertunjukan tidak pernah berdiri lepas dari masyarakat. Seni pertunjukan muncul, berada dan tumbuh di tengah masyarakat. Sehingga, apapun keadaan yang meliputi kehidupan rakyat entah sedang susah maupun senang, akan tercermin dalam kesenian.
Seperti halnya dua pentas kesenian tradisional yakni Keprajuritan dan kesenian Gadruk dari Kabupaten Temanggung Jawa Tengah yang berhasil diliput awak media dalam acara hajatan Walimatul khitan di jalan Tugu Suharto, RT 06 / RW 04, Kelurahan Bendanduwur, Kecamatan Gajah mungkur, Kabupaten Kota Semarang. Minggu ( 19/06/2022).
Kedua kesenian tradisional tersebut berasal dari Kabupaten yang sama yakni Temanggung yang beralamat di Dukuh Nglarang RT 15 / RW 07,Desa Ngipit, Kecamatan Pringsupit Temanggung Jawa Tengah.
Adapun Kesenian tradisional” Keprajuritan” didirikan oleh Bapak Dul Muin pada tahun 1956 dengan nama sanggar Kido Ronggo. Sementara pendiri kesenian tradisional ” Gadruk” oleh Bapak Hadi Sukantiyo pada tahun 2018, dengan nama sanggar Kusumo Jati.
Acara dua pagelaran kesenian tradisional keprajuritan dan Gadruk di hajatan warga setempat dalam rangka Walimatul khitan, tontonan yang di pertunjukan dari kedua kesenian sangat menghibur masyarakat serta hadirin undangan para tamu.Dengan iringan musik gamelan jawa yang dipadu alat musik masakini menambah suasana menjadi semarak dan masyarakat setempat merasa terhibur. ( Woko).
Komentar