Ketua DPD minta pemda gerak cepat atasi dampak gempa Blitar

𝑲𝒆𝒕𝒖𝒂 𝑫𝑷𝑫 π’Žπ’Šπ’π’•π’‚ π’‘π’†π’Žπ’…π’‚ π’ˆπ’†π’“π’‚π’Œ 𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕 π’‚π’•π’‚π’”π’Š π’…π’‚π’Žπ’‘π’‚π’Œ π’ˆπ’†π’Žπ’‘π’‚ π‘©π’π’Šπ’•π’‚π’“

Jakarta. Rodainformasi.com-Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah daerah (pemda) untuk bergerak cepat mengatasi dampak dari gempa bumi dengan magnitudo 5,9 yang berpusat di Blitar, Jawa Timur.

“Pemda harus memastikan kebutuhan warganya terutama yang terdampak gempa,” kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu

Selain itu, pemda harus memastikan semua kebutuhan terpenuhi bagi warga yang terdampak. Pemda juga harus bekerja sama dengan BPBD, TNI/Polri dan instansi terkait lainnya untuk menjangkau korban gempa.

Di Blitar, gempa yang terjadi pada Jumat (21/5) sore mengakibatkan satu orang terluka dan 112 bangunan rusak. Gempa juga merusak 27 rumah dan lima unit fasilitas umum di Kabupaten Malang serta 19 rumah rusak di Lumajang.

Kita kembali berduka dengan terjadinya bencana gempa yang berpusat di Blitar dan berdampak pada sejumlah daerah di sekitarnya,” katanya.

Menurut LaNyalla, pemda harus menyiapkan tempat pengungsian yang layak bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa. Begitu juga dengan pemenuhan kebutuhan pangan serta kebutuhan lainnya harus menjadi perhatian.

Baca Juga  Bantuan Pasang Baru Listrik PLN, 1.920 Rumah Tangga di Papua Dapat Penerangan Gratis

“Apalagi sekarang sedang pandemi, tempat pengungsian harus memenuhi standar protokol kesehatan,” ujar eks Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) itu.

Ke depannya, kata dia, pemerintah daerah harus memberikan bantuan rehabilitasi bagi rumah-rumah yang rusak atau ambruk serta juga turut memastikan agar setiap fasilitas umum yang ada dapat kembali berfungsi.

Ia mengimbau seluruh masyarakat terutama di Jawa Timur untuk tetap waspada. Sebab, aktivitas gempa sedang meningkat terutama di wilayah pesisir pantai sepanjang Pulau Jawa. Selain itu, warga juga harus rutin memantau informasi dari BMKG.

Indonesia harus belajar dari Jepang yang merupakan negara paling rawan terjadi gempa bumi. Pertama, langkah menghadapi bencana gempa, kemudian bagaimana membangun konstruksi bangunan yang tidak mudah roboh akibat guncangan gempa, ujarnya.

Berdasarkan data BMKG, gempa Blitar merupakan gempa yang bersifat merusak diakibatkan adanya patahan batuan di zona Benioff. Zona Benioff merupakan bagian slab lempeng Samudra (Indo-Australia) yang sudah tersubduksi dan menukik di bawah lepas pantai selatan Jawa Timur. (Bledex)

Baca Juga  Ketua DPD RI Minta Pemda Batubara Investigasi Dugaan Galian C Ilegal

Komentar