Subdit Tipiter Ditreskrimsus Polda Jatim ungkap Kasus Jual Beli Hewan Dilindungi

Surabaya, Rodainformasi.com – Subdit Tipiter Ditreskrimsus Polda Jatim ungkap tindak pidana konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Pengungkapan itu dipimpin oleh Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Windy Syafutra Selama periode Juni – Agustus 2022.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto, Kamis (25/8/2022) menyampaikan, bahwa tempat kejadian perkara (TKP) pengungkapan itu

(1). Blum Cafe yang beralamat diJalan Raya Perak, Desa Perak, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang.

(2). Perumahan Griya Taman Asri Blok IF-20 RT 31 RW 06 Desa Tawangsari, Kecamatan Taman, Sidoarjo.

(3). Di Dusun Gampeng, RT 27 RW 03 Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen, Bojonegoro.

(4). Di Dusun Sidodadi Ngembo, RT 01 RW 07, Desa Cangaan, Kecamatan Ujung Pangkah, Gresik dan Dusun Bulubrangsi, RT 03 RW 02, Desa. Bulubrangsi, Kecamatan Laren, Lamongan.

(5). Padepokan Kicau dan Sangkar (Purnama Group) yang beralamat di Jalan Raya Kediri-Nganjuk, Patihan, Kecamatan Loceret, Nganjuk, Jawa Timur.

Kasus itu melibatkan tersangka ARGA KUSUMA, DWI ADIYANTO, MOK. HOKE WIJAYA, ZULAN AMIRUDDIN ISLAMI dan ANDHIKA PUTRA PRATAMA.

Baca Juga  Resmi Dipecat dari Polri: Bripda Randy Tersangka Aborsi Terhadap Mahasiswi

BARANG Bukti Satwa Dilindungi dalam keadaan hidup sejumlah 304 ekor diantaranya Burung (Aves) sejumlah 291 ekor dan Mamalia (Mammalia) sejumlah 11 ekor serta Reptil (Reptile) sejumlah 2 ekor.

Selain itu, barang bukti lain seperti 3 handphone, 2 kandang, rekening koran, dan 2 buah buku catatan penjualan satwa.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pasal 40 ayat (2) berbunyi : Barang siapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta pasal 33 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100 juta.

Pasal 21 ayat (2) huruf a berbunyi : Setiap orang dilarang untuk menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN /KUM.1/12/2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor: P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan Dan Satwa Yang Dilindungi. (Bledex)

Baca Juga  Seorang Residivis Diringkus Unit Reskrim Polsek Tegalsari Setelah Lakukan Pencurian Didalam Masjid

Komentar