Polemik BPNT, Menimbulkan Kegaduan Aliansi Alam Bersatu Lamongan Tentukan Sikap.

Lamongan, Rodainformasi.com  – Pasca bergulirnya pencairan program pemerintah Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT) pada Desember 2021, di Lamongan  Jawa Timur

Yang disalurkan ke sejumlah  Kecamatan sekabupaten  telah terjadi kontra  di masyarakat.

Berdasarkan fakta yang ada, barang komoditi BPNT yang di terima 80 ribu masyarakat miskin atau Keluarga Penerima Manfaat ( KPM) yang tersebar di sejumlah Kecamatan Sekabupaten Lamongan  mengalami pokok masalah yang sama Barang Tidak Layak di Konsumsi.

Hal tersebut telah menimbulkan aksi dan reaksi serta beragam tanggapan dari elmen masyarakat dan sejumlah LSM, karena meraka para oknum Suppler dianggap tidak memanusiakan manusia untuk saudaranya sendiri , para warga miskin seharusnya di bantu bukan malah  dimanfaatkan  untuk di kurangi hak – haknya.

Tindakan oknum Supplier dan croni – croninya yang tidak mencerminkan keadilan untuk masyarakat miskin  seharusnya ada evaluasi dan tindakan tegas karena kinerja yang dilakukan sudah diluar prosedur dan tidak sesuai dengan anjuran Kemensos yang dituangkan di Permensos nomor 5 Tahun 2021.

Baca Juga  Warga Serbu Gelar Murah Pangan Berkualitas, Berharap Lebih Sering Diadakan

Atas polemik yang terjadi, Pimpinan Aliansi Alam bersatu Lamongan Mifta merespon hal tersebut dan menentukan sikapnya. Senin (10/01/2022).

Dalam statmenya mengatakan terkait BPNT mengaku kecewa atas kualitas buruk yang diberikan KPM, yang tidak layak di konsumsi
dan kami bersepakat dengan  berekspresi bergerak untuk kemanusiaan, bagaimana hak rakyat kecil dilayani dengan baik, tandasnya.

Masih dalam pernyataanya  Mifta  menambahkan  polemik BPNT ini harus ada ketegasan dan BPNT akan menjadi gerakan bersama tanpa nego dengan Supplier pungkasnya. ( Bs).

Komentar